SELAMAT DATANG
REKAN-REKAN ALUMNI SMAN 2 BANDAR LAMPUNG
LULUSAN TAHUN 1982

Sabtu, Januari 31, 2009

Pantai Mutun



Tentu banyak di antara rekan Smanda '82 yang setamat SMA atau setelah menamatkan pendidikan S-1 nya jarang atau tidak pernah lagi mengunjungi kawasan Lempasing. Jaman kita SMA dulu nama Pantai Lempasing memang lebih dikenal daripada Pantai Mutun. Padahal Mutun bersebelahan dengan Lempasing, hanya sekitar 2 km terus ke arah Padang Cermin, atau sekitar 10 km dari pusat kota Telukbetung.

Liburan tahun baru kemarin ‘tim redaksi’ sempat kesana. Selepas tepian kota Telukbetung mulai dari pekuburan Cina sampai Mutun tidak banyak yang berubah jika dibandingkan 20-an tahun lalu. Karena suasana liburan, pengunjungnya banyak banget. Pondok-pondokan semua terisi penuh.


Air lautnya bersih. Dibandingkan kawasan Anyer, Pantai Mutun masih lebih bersih, apalagi kalau dibandingkan dengan kawasan Ancol. Lautnya tenang. Pas untuk wisata keluarga atau acara gathering lainnya. Di Mutun ini cocok untuk mandi sambil sewa ban, naik perahu, main canoe, atau naik banana boat. Bagi yang suka selancar, Mutun memang kurang cocok.

Biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih murah dibanding tempat-tempat wisata di kawasan Anyer. Nyewa ban, tarifnya berkisar Rp 5-8 ribu rupiah, tergantung ukuran ban. Canoe yang pendek (untuk satu orang) Rp 15 ribu, canoe yang panjang (untuk 2 orang) Rp 25 ribu, lengkap dengan jaket pelampung. Banana boat kalau saya tidak salah ingat Rp 20 ribu per orang. Lalu naik perahu mengitari Pulau Tangkil Rp 5 ribu per orang. Mengitari Pulau Tangkil dengan perahu motor memakan waktu hampir satu jam.


Kelihatannya pantai ini dikelola sendiri oleh penduduk setempat. Kondisi pengelolaan dan penduduknya sudah jauh berbeda dibandingkan 20-an tahun lalu. Sekarang sudah lebih bersih, tertata, dan ramah. Toilet dan tempat bilas masih ‘tradisional’, tetapi bersih. Dikenakan tarif Rp 2 ribu kalau mau bilas sekaligus ganti pakaian. Seorang bapak pemilik perahu mengatakan setiap senja atau pagi hari mereka membersihkan sendiri sampah-sampah eks pengunjung yang berserakan. Ya, kelihatannya mereka sudah cukup menyadari, bahwa pantai itulah sumber pencaharian mereka. Maka mereka sendirilah yang mesti menjaga keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kelestariannya. Tinggal pemerintah setempat memberikan penyuluhan pada mereka.


Tidak ada semacam cottage atau hotel modern, baik di Pantai Mutun maupun di Pulau Tangkil. Yang ada hanya pondok-pondokan terbuka beratapkan ilalang atau seng, tidak didesain untuk bermalam. Meskipun tidak ada tempat peristirahatan modern, justru ketradisionalan yang masih bertahan inilah yang menjadikan Pantai Mutun tetap menarik untuk dijelajahi.

Memang banyak potensi wisata alami yang terdapat di Lampung. Pantai Mutun ini hanya salah satunya. Semoga saja tempat ini tidak “dirampas” oleh konglomerat. Kalau konglomerat sudah masuk, maka penduduk setempat akan termarjinalkan atau bahkan akan tergusur. Ekonomi yang semula berbasis kerakyatan akan tergantikan oleh ekonomi kapitalis. Biaya wisatapun akan mahal.

Nah, barangkali Pantai Mutun ini bisa dijadikan salah satu opsi untuk tempat gathering keluarga besar Smanda '82. Tinggal siapa nih yang bersedia jadi panitia.

9 komentar:

Gamil Abdullah mengatakan...

Nin, bersedia jadi "panitia" lagi gak, hehehe...

Anonim mengatakan...

waduh...colly...tanyain yg lain dulu lah...(ainin)

Anonim mengatakan...

waduh...colly...tanyain yg lain dulu lah...(ainin)

Anonim mengatakan...

waduh...colly...tanyain yg lain dulu lah...(ainin)

Anonim mengatakan...

Ibu2 lbh bisa diandalken klo 'tuk urusan gathering.. /ga/

Anonim mengatakan...

ini sih bukan blog smanda kaleeee.... orang2nya itu itu aja.... bosen jg neeeh

Anonim mengatakan...

Soalnya nyang laen pd gak minat coy.

Dermiyati mengatakan...

Kepada seluruh alumni smanda, ada sms dari Ibu Tuti Rahayu, SMAN2, beliau mengundang seluruh alumni untuk hadir pada pesta pernikahan putrinya di gedung Golkar Pahoman, tgl 22 Feb, pk 5 sore sd pk 8 malam. Ibu Tuti bisa dihubungi pada No. Hp. 085768238208.

Anonim mengatakan...

Jangan putus asa lah... ini sebagai evaluasi bagi kita bagaimana membuat blog ini lebih disukai. Saya perhatikan, kalo topiknya tentang jadoel waktu di sma, sepertinya lebih rame. Nggak percaya ???? coba aza